Selasa, 23 Desember 2008

Bisakah kita mencintai Rasulullah seperti Rasul mencintai kita

Inside Ka'bah

Saudaraku seiman, gambar ini (bagian dalam Baitullah) adalah hadiah istimewa bagi kita semua (terutama bagi yang belum pernah masuk atau belum pernah melihat/memiliki gambar seperti ini).

Silahkan disebarkan ke saudara yg lain.





















Tak bosan-bosan rasanya membaca kisah ini... (baca juga Detik - Detik Terakhir Kehidupan Insan Mulia)

AIRMATA RASULULLAH SAW...
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. "Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"
"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."


Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii,ummatii,ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mu lia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mengingat maut dan mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

Senin, 22 Desember 2008

Rasa Jenuh dalam pekerjaan dan solusinya

Oleh
Prof Dr Roy Sembel/
Sandra Sembel


Tiap orang pasti pernah mengalami kejenuhan pada suatu waktu dalam hidup ini. Kejenuhan bisa saja terjadi sesaat. Namun, jika tidak segera ditangani, kejenuhan bisa menjadi meresahkan, tidak saja untuk Anda (mengganggu kesehatan dan produktivitas kerja), tetapi juga untuk orang-orang di sekitar Anda (rekan kerja, keluarga dan teman).
Ini karena Anda cenderung menjadi lebih sensitif dan mudah marah. Apa saja gejala kejenuhan? Apa sumber pemicunya? Bagaimana mengatasi kejenuhan tersebut? Simak uraian berikut.

Gejala Kejenuhan
Coba perhatikan daftar pertanyaan berikut.
• Apakah pikiran Anda tiba-tiba menjadi tumpul?
• Apakah Anda menjadi lebih sering marah dan mudah tersinggung di tempat kerja?
• Apakah Anda merasa arus pekerjaan yang harus diselesaikan tidak kunjung habis?
• Apakah akhir-akhir ini Anda merasa lesu untuk menyelesaikan pekerjaan?
• Apakah Anda tidak lagi merasa puas dengan apa yang Anda capai dalam pekerjaan?
• Apakah Anda tidak lagi bersemangat untuk memulai hari baru di tempat kerja?
• Apakah Anda sering menderita sakit kepala ketika harus menyelesaikan pekerjaan?
• Apakah kebiasaan tidur dan makan Anda berubah?

Apakah sebagian besar jawaban Anda “YA” untuk pertanyaan tersebut. Jika demikian, Anda sedang mengalami rasa jenuh.

Pemicu Kejenuhan
Sebelum Anda mencoba mencari strategi untuk mengatasi kejenuhan, Anda perlu mengidentifikasi terlebih dahulu sumber kejenuhan tersebut agar bisa memilih strategi yang tepat untuk mengatasinya. Sebuah artikel mengenai kejenuhan di tempat kerja yang diterbitkan di situs mayclinic.com menyebutkan beberapa sumber kejenuhan. Mungkin salah satunya ada yang tepat untuk kasus Anda atau orang di sekitar Anda.

Kurang kendali. Mungkin Anda tidak mendapat kesempatan untuk mengendalikan keputusan-keputusan penting dalam pekerjaan, misalnya: pemilihan waktu kerja, jumlah jam kerja, pembagian kerja yang dirasakan kurang adil. Karena merasa di posisi yang lemah, Anda mungkin menjadi terbeban tiap kali harus pergi ke tempat kerja atau menyelesaikan pekerjaan. Rasa terbeban yang berkepanjangan membuat Anda menjadi jenuh dan tidak bersemangat untuk datang ke tempat kerja.

Ekspektasi kerja yang kurang jelas. Sumber lain yang mungkin bisa menjadi pemicu kejenuhan adalah ekspektasi kerja yang kurang jelas. Anda tidak mendapat kejelasan tentang apa yang harus Anda kerjakan atau hasil apa yang diharapkan dari apa yang harus dikerjakan.
Kondisi ini membuat Anda menjadi serbasalah dan tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaan. Anda cenderung mengerjakan terlalu banyak pekerjaan atau terlalu sedikit pekerjaan yang tidak sesuai dengan potensi Anda yang sesungguhnya.

Ketidakcocokan nilai pribadi dan nilai di tempat kerja. Sering kali kejenuhan juga terjadi karena adanya ketidakcocokan antara nilai-nilai pribadi Anda dengan nilai-nilai di tempat kerja. Jika Anda menjunjung tinggi kejujuran, kecepatan kerja, dan kualitas kerja, sementara rekan-rekan kerja di sekitar Anda telah terbiasa dengan imbalan ”on-formal” dari klien, dan bekerja hanya memenuhi standar minimum yang diminta atau bahkan tidak peduli jika kualitas pekerjaan berada di bawah standar. Hal ini tentu saja membuat Anda gerah dan lama-kelamaan menjadi tidak bersemangat dan jenuh.

Kurang mendapat apresiasi. Sumber lain yang mungkin saja memicu kejenuhan adalah kurangnya apresiasi terhadap pekerjaan. Anda merasa sudah bekerja keras dan bekerja dengan baik, tetapi tidak ada apresiasi sedikit pun yang Anda dapatkan dari atasan atau dari rekan kerja. Hal ini membuat Anda menjadi serbasalah dan tidak bersemangat, karena Anda tidak tahu apakah hasil kerja Anda sudah sesuai dengan apa yang diinginkan.

Kegiatan yang ekstrem. Yang dimaksud di sini adalah kegiatan yang terlalu monoton (tanpa variasi) sehingga ibaratnya dengan menutup mata saja Anda bisa melakukannya. Di sisi lain, kegiatan ekstrem bisa juga berarti kegiatan yang terlalu bervariasi, sehingga Anda merasa kelelahan untuk tiap kali harus memulai yang baru dalam waktu yang relatif singkat.

Sulit berkata tidak. Mungkin saja sumber kejenuhan bukan pada pekerjaan, tetapi pada Anda sendiri, yang mengiyakan tiap permintaan, sehingga pekerjaan yang harus diselesaikan menjadi terlalu menumpuk, dengan tenggat untuk menyelesaikan pekerjaan yang terlalu dekat, sehingga waktu istirahat Anda terlalu sedikit atau bahkan tidak ada waktu istirahat sejenak untuk mengembalikan energi dan semangat Anda.

Mengatasi Kejenuhan
Setelah Anda mengetahui sumber kejenuhan yang sedang Anda alami, langkah selanjutnya adalah memilih strategi yang tepat untuk mengatasinya.

Bicarakan. Jika Anda mengalami kejenuhan, karena dinamika kerja, jenis pekerjaan, ekspektasi kerja, atau nilai-nilai di tempat kerja yang tidak cocok dengan yang Anda rasakan, maka akan lebih baik jika Anda membicarakannya dengan atasan, rekan kerja atau mereka yang bekerja dalam tim Anda pada waktu yang tepat.
Anda bisa mencoba berinisiatif untuk mengonfirmasi jenis pekerjaan yang harus menjadi fokus utama Anda, jumlah pekerjaan, prioritas kerja yang harus diselesaikan, serta tenggat yang harus ditepati.
Lakukan perubahan. Jika sumber kejenuhan adalah pekerjaan yang terlalu ekstrem (ekstrem monoton, ataupun ekstrem dalam variasi yang terlalu banyak), Anda bisa mencoba melakukan perubahan. Untuk pekerjaan yang monoton, Anda bisa mencoba cara lain untuk mendapatkan hasil yang sama atau bahkan hasil yang lebih baik. Sedangkan untuk pekerjaan yang terlalu banyak variasi, Anda bisa mengelompokkan beberapa kegiatan menjadi satu kelompok sehingga bisa dilakukan bersamaan.
Anda bisa juga mencoba menciptakan sebuah sistem kerja untuk mengakomodasi berbagai jenis kegiatan yang harus diselesaikan. Jika segala sesuatu sudah dilakukan tetapi kejenuhan tidak kunjung hilang, mungkin yang Anda perlukan adalah mencoba pekerjaan lain, di tempat lain, dengan suasana yang berbeda.

Seleksi Kegiatan. Mungkin masalahnya bukan pada pekerjaan, tetapi pada Anda yang sulit mengatakan TIDAK pada tiap permintaan. Hal ini bisa membuat Anda menjadi seperti tertimbun dalam gunung kegiatan: kegiatan kantor, kegiatan sosial di lingkungan rumah, kegiatan kerohanian, kegiatan organisasi profesi atau politik.
Pekerjaan yang terlalu banyak ini menyebabkan sulit konsentrasi, perencanaan yang tidak matang, kelelahan dan hasil kerja yang kurang memuaskan. Untuk itu Anda harus bisa tegas terhadap diri sendiri untuk mengatakan TIDAK, jika memang Anda sudah terikat dengan beberapa kegiatan yang harus diselesaikan.
Anda harus bisa membuat prioritas dan memilih kegiatan yang benar-benar harus diselesaikan. Sisanya bisa Anda delegasikan, Anda rekomendasikan pada orang lain, atau Anda kerjakan lain kali ketika Anda sudah mempunyai lebih banyak waktu.

Perencanaan. Strategi lain adalah menghindari atau mengatasi kejenuhan dengan perencanaan yang matang. Dalam tiap rencana kerja, masukan juga jeda waktu untuk istirahat, dan evaluasi. Dengan demikian, Anda tidak dikejar-kejar dengan deadline yang terlalu ketat. Jika sebuah pekerjaan dapat Anda selesaikan dalam waktu tiga hari, mungkin dalam perencanaan Anda bisa mengalokasikan dua hari ekstra menjadi lima hari. Karena bisa saja terjadi hal-hal yang di luar dugaan, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk diselesaikan.
Jika hal ini terjadi, Anda tidak harus stres, karena Anda memang sudah mengalokasikan waktu untuk hal-hal yang tak terduga. Lagi pula, jika Anda janji akan menyelesaikan dalam lima hari dan ternyata dalam tiga atau empat hari sudah selesai lebih awal, tentunya ini merupakan prestasi di mata orang lain (klien, rekan kerja ataupun atasan).

Berhenti sejenak. Satu strategi lain adalah berhenti sejenak dan mencoba melihat semua yang Anda lakukan secara komprehensif dari sudut pandang yang berbeda. Sering kali hal ini memberikan banyak manfaat. Anda bisa melihat dengan lebih objektif. Anda bisa menemukan solusi yang lebih kreatif. Anda juga bisa mendapat waktu sejenak untuk mengembalikan energi, semangat dan ketajaman pikiran Anda.
Ada banyak strategi lain yang bisa Anda terapkan, namun paling tidak Anda bisa memulai dengan mencoba beberapa strategi yang baru saja dibahas. Selamat mencoba.


Andrew Ho


Mengatasi Kejenuhan & Menikmati Pekerjaan

“Work is either fun or drudgery. It depends on your attitude. I like fun. – Bekerja tidak menyenangkan, tidak juga terlampau berat. Semua itu tergantung pada sikap Anda. Saya suka bekerja menyenangkan.”
Colleen C. Barrett

Setiap hari kita menghabiskan banyak waktu untuk bekerja, entah di kantor, pasar, sawah, lapangan atau di manapun kita berada. Seorang karyawan misalnya, rata-rata ia akan menghabiskan waktu 8 jam setiap hari. Delapan jam adalah waktu yang sangat panjang dan melelahkan bila kita tidak menikmati pekerjaan, tidak bersemangat, sedih, lesu, dan mengantuk. Seandainya dipaksakan pun hanya akan membuang waktu dan tenaga, karena hasilnya tidak akan maksimal.

Jenuh dan tidak menikmati pekerjaan adalah hal yang lumrah dalam kehidupan manusia. Tetapi kita harus pandai menyiasati agar hal tersebut tidak berlarut-larut dan menghambat produktivitas kita. Ada 7 kiat agar kita dapat menikmati pekerjaan dan mudah mengatasi kejenuhan, untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal.

Langkah pertama sebelum memulai bekerja adalah mencintai pekerjaan kita terlebih dahulu. Bermacam faktor dapat memicu kejenuhan, sehingga kita tidak dapat menikmati pekerjaan. Tetapi bila kita mencintai pekerjaan yang sedang kita tekuni, maka kita akan merasa lebih berarti, karena pada dasarnya setiap orang di dunia ini memiliki peran dan sama-sama penting.

Mencintai pekerjaan juga akan mendorong semangat kita untuk bekerja dengan penuh tangung jawab. Mengutip kata-kata seorang guru etos kerja Indonesia, Jansen Sinamo, “Kerja adalah amanah, Anda harus bekerja dengan benar dan penuh tanggung jawab.” Bertanggung jawab dalam arti melakukan apa yang terbaik seringkali berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas hasil pekerjaan sekaligus semangat kerja kita.

Realitas kehidupan kerja juga tidak lepas dari berbagai macam hambatan, entah dalam bentuk persaingan atau sabotase, kurangnya fasilitas dan modal, tekanan dari atasan dan lain sebagainya. Tak jarang hambatan atau dalam bahasa positif disebut dengan ‘tantangan’ menjadikan kita tidak menikmati pekerjaan. Tetapi jangan pernah sekalipun membiarkan tantangan dalam pekerjaan menghambat kinerja kita.

Langkah yang dapat kita tempuh dalam menghadapi tantangan adalah berpikir positif. Dengan berpikir positif, kita akan melihat tantangan sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas diri kita. Pepatah bijak dari Jepang sebagaimana dikutip dalam The Prentice Hall Encyclopedia of World Proverb menyebutkan, “Adversity is the foundation of virtue – Tantangan adalah dasar dari kebaikan. ” Artinya, kita akan dapat menjaga semangat kerja tetap tinggi dan menikmati pekerjaan dengan selalu berpikir positif.

Selain itu, kenikmatan dalam menjalankan pekerjaan di antaranya dipacu oleh kemampuan yang kita miliki. Bila pekerjaan menuntut tingkat kemampuan tertentu, sementara kemampuan kita sendiri terbatas akan sangat mudah memicu suasana kerja yang menjemukan atau tidak menyenangkan. Alangkah baiknya jika kita selalu meningkatkan kemampuan, mengasah keahlian dan mengisi pikiran dengan informasi atau ilmu pengetahuan terbaru.

Langkah tersebut akan berpengaruh terhadap cara kita menyelesaikan pekerjaan, misalnya cara yang kita lebih bervariasi dan kreatif. Cara kerja yang kreatif lebih memastikan kita senang mengerjakan tugas kita. “...even without success, creative persons find joy in a job well done. Learning for its own sake is rewarding... - …meskipun tanpa kesuksesan, orang yang kreatif sangat menikmati pekerjaan yang dapat ia selesaikan dengan baik… Belajar hanya untuk meningkatkan kreatifitas akan selalu bermanfaat,” kata Mihaly Csikszentmihalyi.

Sementara langkah lain yang bisa kita tempuh untuk dapat menikmati pekerjaan adalah memupuk sikap konsisten. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa kehidupan di dunia kerja sarat dengan aneka tantangan. Tetapi bila kita selalu bersikap konsisten terhadap tujuan semula, yaitu menghasilkan pekerjaan terbaik, maka keresahan, kekhawatiran, kebosanan dan segala yang kurang menyenangkan dalam pekerjaan akan tergantikan dengan rasa tenang dan senang. Pada akhirnya sikap konsisten tersebut menjadikan kita lebih maju dalam bidang pekerjaan kita.

Langkah selanjutnya adalah menetapkan skala prioritas dalam pekerjaan. Kerjakan tugas yang terpenting, dan menyelesaikannya sesuai dengan batas waktu yang sudah kita tentukan sendiri. Patuhilah target deadline atau batas waktu, dan kita patut malu jika melanggarnya. Dengan demikian, kita akan terpacu untuk segera menyelesaikan pekerjaan tanpa merasa terbebani.

Sementara itu, kita tidak dapat memungkiri bahwa kita selalu membutuhkan dukungan orang lain. John Ruskin menerangkan, “Every great man is always being helped by everybody, for his gift is to get good out of all things and all persons. – Setiap orang yang hebat selalu didukung oleh orang lain, karena kebaikan yang ia dapatkan bersumber dari bermacam sebab dan dukungan orang lain.” Kecerdasan dalam mengelola hubungan dengan orang-orang dalam lingkungan sangat berpengaruh terhadap suasana psikologis kita saat bekerja, terlebih terhadap hasil pekerjaan.

Maka langkah yang harus kita tempuh adalah menciptakan suasana kerja yang komunikatif. Luangkan waktu setidaknya untuk mendengar dan berusaha memahami harapan dan persoalan yang sedang dihadapi oleh orang-orang dalam lingkup pekerjaan kita. Dengan demikian akan tercipta saling pengertian dan jalinan keakraban, yang pada akhirnya melahirkan suasana menyenangkan dalam bekerja.

Mungkin salah satu sebab kita tidak bersemangat kerja, bosan, malas dan lain sebagainya dikarenakan potensi kita kurang diberdayakan atau kurang dihargai. Kalau saja potensi itu digabungkan dengan semangat kerja, pasti hasilnya sangat mengagumkan. Maka langkah yang bisa kita tempuh adalah mencoba saling memotivasi dan menghargai sesama rekan kerja, atasan, bawahan maupun kolega kerja.

Motivasi dan penghargaan tidak saja menciptakan keakraban dalam lingkungan kerja, tetapi juga mengobarkan semangat untuk berpacu dalam prestasi. “Motivation is the fuel, necessary to keep the human engine running. – Motivasi adalah bahan bakar, sangat penting untuk menghela semangat kerja manusia,” kata Zig Ziglar. Dengan saling menghargai dan memotivasi, kita akan senantiasa mendapatkan sumber semangat untuk lebih giat bekerja.

Satu hal yang harus kita pikirkan, waktu akan terus berlari tanpa memandang apakah kita sedang bersemangat kerja, lesu, gembira atau mengantuk. Maka jangan sia-siakan waktu, lakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Tujuh kiat di atas akan membantu kita bekerja dengan lebih baik, karena selalu ada jalan untuk melakukan pekerjaan kita dengan lebih baik. “There is a way to do it better...find it. – Selalu ada jalan untuk bekerja dengan baik…carilah,” kata Thomas Edison.

* Andrew Ho adalah seorang motivator, pengusaha, dan penulis buku best seller.

Rabu, 17 Desember 2008

Kemana Melodic Punk sekarang????

Salah satu pionir melodic punk ini beberapa waktu lalu mampir ke Jakarta. Simak hasil obrolan Irvin dari Banjarmasin Post, tentang scene punk

Kenapa kalian memilih Jakarta sebagai kota pertama untuk tur Secret Weapon?
Yuri: Kami dengar bahwa band punk rock asal Canada, Crowned King pernah main di Jakarta. Dan menurut mereka, penonton di Jakarta itu asik banget!
Mike: Saya juga dengar bahwa NoFX baru saja manggung di sini. Mereka juga puas dengan penonton di Jakarta.
Tom: Makanya, nggak salah kan kalo kami milih Jakarta sebagai kota pertama. Soalnya menurut saya tur itu harus dibuka dengan kota yang hebat. Makanya kami pilih Jakarta!
Apa pendapat kalian saat MxPx dibilang sebagai band Christian Punk?
Yuri:
Itu bagaikan sebuah bendera, yang nggak pernah kami kibarkan. Kami nggak pernah memilih untuk jadi band seperti itu. Kami adalah pemeluk agama Kristen, tapi kami nggak pernah mengekspos ajaran agama sampai segitunya. Tiba-tiba aja semua orang melabeli kami seperti itu.
Mike: Kami adalah band punk rock. Tapi nggak apa-apalah kalo ada sebagian orang yang menganggap kami beda. Saya nggak mau ambil pusing dengan itu.
Ceritain dong tentang album Secret Weapon
Tom: Ini adalah album yang bagus. Secret Weapon kami buat dengan sepenuh hati. Dengan penuh konsentrasi.
Mike: Ini adalah album yang penuh dengan energi. Semua personil seperti sangat bersemangat saat merekam album ini. Jadi bukti juga, bahwa kami belum kehabisan energi setelah ngeband selama ini.
Terus, tentang produsernya?
Mike:
Produser kami di album itu adalah Aaron Sprinkle. Seru kok kerja bareng dia. Dia orang yang baik. Dan selama ini, kerja bareng dia sangat mudah. Maksudnya, kami saling percaya satu sama lain. Jadi, masalah nyari sound dan segala macamnya jadi lebih mudah.
Tom: Tadinya kita udah mau bikin double album bareng Aaron. Tapi menurut dia, lebih baik Secret Weapon dilepas sebagai album biasa aja dulu.
Gimana kalian ngelihat scene punk sekarang?
Tom:
Sekarang ini lebih banyak make up di scene punk. Lebih banyak eyeliner juga. Hahaha!
Mike: Ya! Scene punk sekarang lebih banyak make up! Hahaha!
Cuma itu aja?
Mike:
Itulah yang namanya scene musik. Persaingannya ketat. MxPx udah nggak bisa disamain sama band punk yang baru keluar belakangan ini. Secara fisiknya aja udah beda. Apalagi musiknya.
Yuri: Yah, semua orang punya jalannya sendiri. Mungkin punk sekarang bisa disamain dengan eranya hair metal. Karena semua pengen berdandan seperti itu. Sedangkan kami, besar dengan musik The Descendents. Jelas aja pendekatannya jadi beda kan. Tapi kami nggak masalah sih dengan itu semua.
Tom: Ya. Itu terserah mereka sajalah. Kami adalah MxPx, dan biarkan kami membuat musik seperti MxPx.
Apa pendapat kalian tentang scene metal? Sekarang kan kayaknya gede banget tuh.
Mike:
Metal? Ya itu jadi scene yang besar sekarang. Saya juga suka nonton konser metal sekali-sekali. Saya suka metal.
Tom: Saya juga suka band-band metal yang lagi banyak berkeliaran. Saya suka band seperti DragonForce, Stratovarius. Mereka lucu. Mereka punya lagu yang kuat, dan bagus. Keahlian mereka yang membuat mereka unik, beda dengan yang lainnya.

Selasa, 16 Desember 2008

Welcome Back!!


assalmualaikum para fans ku semua..

im sory im not attend for a few moments..hahaha

sibukkkkkkkkkkk...

nah dari sekarang insya allah gw hadir lagi, pengen nulis lagi..sesuka2 gw..seenak gw aja..dan lo ga boleh protes.

ya kan??? ya iya lah...masa ya iya donk..


and for the end STOP GLOBAL WARMING NJING !!!

Sabtu, 26 Juli 2008

Lirik Avenged Sevenfold - Dear God

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love, purpose hard to find
While I recall all the words you spoke to me
Can't help but wish that I was there
Back where I'd love to be, oh yeah

Dear God, the only thing I ask of you
Is to hold her when I'm not around, when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her and now I wish I'd stayed
Cause I'm lonely and I'm tired, I'm missing you again oh no
Once again

There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleeps
And all the shops are closed
Can't help but think of the times I've had with you
Pictures and some memories will have to help me through, oh yeah

Dear God, the only thing I ask of you
Is to hold her when I'm not around, when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her and now I wish I'd stayed
Cause I'm lonely and I'm tired, I'm missing you again oh no
Once again

Some search, never finding a way
Before long, they waste away
I found you, something told me to stay
I gave in, to selfish ways
And how I miss someone to hold
When hope begins to fade

A lonely road, crossed another cold state line
Miles away from those I love, purpose hard to find

Dear God, the only thing I ask of you
Is to hold her when I'm not around, when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left her when I found her and now I wish I'd stayed
Cause I'm lonely and I'm tired, I'm missing you again oh no
Once again

Jumat, 25 Juli 2008

telaga warna

Good governance-pemerintahan yang baik

Good governance.
Good Governance merupakan suatu keadaan yang diidam-idamkan oleh rakyat Indonesia selama ini. Sebenarnya yang dimaksud dengan Good Governance itu adalah terdapat beberapa ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang dapat dipakai sebagai acuan dalam memberikan pengertian terhadap Good Governance.
Ketentuan tersebut diantaranya :
1. Penyelenggara Negara menurut Pasal 2 UU No.28/1999 meliputi: Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara, Menteri, Gubernur, Hakim, Pejabat Negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kemudian dalam penjelasan Pasal ini disebutkan, "Pejabat lain yang meliputi fungsi strategis", meliputi : Direksi, Komisaris, dan pejabat struktural pada BUMN/BUMD; Pimpinan Bank Indonesia dan pimpinan BPPN; Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri; Pejabat Eselon I dan pejabat lain yang disamakan di lingkungan sipil, militer, dan Kepolisian Negara RI; Jaksa; Penyidik; Panitera Pengadilan; Pemimpin dan bendaharawan proyek.
3. Berdasarkan Pasal 2 Tap MPR No.XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, ditentukan bahwa penyelenggara negara harus melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab kepada masyarakat, bangsa dan negara. Dan untuk menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut, penyelenggara harus jujur, adil, terbuka, dan terpercaya serta mampu bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
4. Ditambahkan pula oleh Pasal 3 UU No.28/1999, asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi: asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas.
Jadi berdasarkan uraian di atas dapat diberikan batasan pengertian Good Governance adalah:
1. Pelaksanaan fungsi dan tugas oleh Penyelenggara Negara secara baik dan bertanggungjawab;
2. Penyelenggara Negara harus jujur, adil, terbuka, terpercaya, dan bebas KKN;
3. Berpegang pada asas-asas umum penyelenggaraan negara.
Dalam tiga batasan di atas terdapat unsur "Penyelenggara negara harus bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)". Dengan landasan unsur di atas dapat disimpulkan bahwa Pemberantasan Korupsi menjadi syarat penting terwujudnya Good Governance. Terlebih pemberantasan korupsi oleh para penyelenggara negara. Penyalahgunaan kedudukan atau jabatan atau posisi sebagai penyelenggara negara adalah
• Untuk keuntungan diri sendiri atau orang lain;
• Merugikan keuangan dan perekonomian negara;
Dengan melihat unsur-unsur tersebut maka diperlukan sebuah perangkat hukum yang lengkap dan saling menunjang dalam upaya pemberantasan korupsi. Pembahasan tentang Pemberantasan Korupsi dalam Kerangka Penciptaan Good Governance, akan difokuskan kepada Perangkat Penyelenggaraan Negara di Indonesia. Perangkat penyelenggaraan negara tersebut adalah Institusi Penyelenggara Negara, Peraturan Perundang-undangan, dan Personil dari Institusi Penyelenggara Negara tersebut.